Makalah Sejarah Renang

Contoh makalah
makalah tentang
makalah pendidikan
Bahan makalah mahasiswa

Makalah Sejarah Renang



KATA PENGANTAR

dengan mengucapkan  Puji dan Syukur  kehadirat Allah SWT. atas berkat, Rahmat dan Hidayah Nya yang berupa kesehatan, pikiran dan kemampuan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. penulis mengucapakan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen penanggung jawab mata kuliah Sejarah Penjas dan Olahraga serta untuk semua pihak yang telah memberikan bantuannya pada kami, sehingga makalah dengan judul SEJARAH DAN PERLOMBAAN RENANG ini dapat terselesaikan dengan baik.
Akhirnya dengan mengucapkan kata hamdallah penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Karena kebenaran dan kesempurnaan hanya Allah yang punya dengan Kuasaan-Nya. Maka, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan, sehingga dalam penyusunan makalah berikutnya akan lebih baik. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin 



DAFTAR ISI

Halaman Judul 
Kata Pengantar  
Daftar Isi 

BAB I     PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan

BAB II    SEJARAH DAN PERLOMBAAN RENANG
A. Sejarah renang
B. Fasilitas dan Peralatan
                C. Peraturan Perlombaan dalam Renang
                D. Nomor Perlombaan
                E. Pakaian

BAB III PENUTUP.
                Kesimpulan
        DAFTAR PUSTAKA





BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Renang adalah olahraga yang melombakan kecepatan atlet renang dalam berenang. Gaya renang yang diperlombakan adalah gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan tercepat. Pemenang babak penyisihan maju ke babak semifinal, dan pemenang semifinal maju ke babak final.Bersama-sama dengan loncat indah, renang indah, renang perairan terbuka, dan polo air, peraturan perlombaan renang ditetapkan oleh badan dunia bernama Federasi Renang Internasional (FINA). Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) adalah induk organisasi cabang olahraga renang di Indonesia.
Tujuan 

Dengan mempelajari sejarah dan perlombaan renang  maka setelah ini kita dapat memberikan memberikan ilmu renang ini kepada siswa siswi ataupun bagi siapa saja yang membutuhkannya. Dan olahraga inipun juga bias kita kembangkan pada diri kita sendiri.







BAB II
SEJARAH DAN PERLOMBAAN RENANG


A.  Sejarah
           
Renang 100 yard di Olimpiade St. Louis 1904.

Perlombaan berenang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar perenang berenang dengan memakai gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya trudgen di lomba-romba renang setelah meniru renang gaya bebas suku Indian. Akibat ketidaksukaan orang Inggris terhadap gerakan renang yang memercikkan air ke sana ke mari, Trudgen mengganti gerakan kaki gaya bebas yang melecut ke atas dan ke bawah menjadi gerakan kaki gunting seperti renang gaya samping.Renang menjadi salah satu cabang olahraga yang dilombakan sejak Olimpiade Athena 1896. Nomor renang putri dilombakan sejak Olimpiade Stockholm 1912. Pada 1902, Richard Cavill memperkenalkan renang gaya bebas. Federasi Renang Internasional dibentuk pada 1908. Gaya kupu-kupu pertama kali dikembangkan pada tahun 1930-an. Pada awalnya, gaya kupu-kupu merupakan variasi gaya dada sebelum dianggap sebagai gaya renang tersendiri pada 1952.

Di Hindia Belanda, Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond) didirikan pada 1917. Pada tahun berikutnya didirikan Perserikatan Berenang Jawa Barat (West Java Zwembond), dan Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond) didirikan pada 1927. Sejak itu pula perlombaan renang antardaerah mulai sering diadakan. Rekor dalam kejuaraan-kejuaraan tersebut juga dicatatkan sebagai rekor di Belanda.Pada 1936, perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam mencatat rekor 59,9 detik untuk nomor 100 meter gaya bebas di kolam renang Cihampelas Bandung. Pet Stam dikirim sebagai wakil Belanda di Olimpiade Berlin 1936. Persatuan Berenang Seluruh Indonesia didirikan 21 Maret 1951, dan sebagai anggota Federasi Renang Internasional sejak tahun berikutnya. Perenang Indonesia ikut berlomba dalam Olimpiade Helsinki 1952.


B.  Fasilitas dan peralatan

Kolam renang
kolam renang ukuran Olimpiade
Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang Internasional untuk kolam ukuran Olimpiade ditetapkan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m. Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di bagian lainnya adalah 1,0 m.

Lintasan
     Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama dan lintasan terakhir.[2] Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan. Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan dapat berputar-putar bila terkena gelombang air. Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning untuk lintasan 4 dan 5.

Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak penyisihan (heat). Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan di lintasan paling tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3 untuk kolam 6 lintasan). Perenang-perenang dengan catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.

Pengukur waktu
Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh pengukur waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1 cm.Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.

Balok start
Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan tembakan pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika perenang meloncat dari balok start.Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.



C.  Peraturan perlombaan dalam renang

Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air dengan lutut sedikit ditekuk.

Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.

Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik ke atas balok start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap ((Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start.[6] Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum ada aba-aba.[7] Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam.

D.  Nomor perlombaan

Daftar rekor dunia renang
Perlombaan renang terdiri dari nomor-nomor perlombaan menurut jarak tempuh, jenis kelamin, dan empat gaya renang (gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada). Nomor-nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:

Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)
Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m
Gaya punggung: 100 m, 200 m
Gaya dada: 100 m, 200 m.
Gaya ganti perorangan: 200 m dan 400 m
Gaya ganti estafet: 4 x 100 m
Gaya bebas estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m
Marathon 10 km.

Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri untuk nomor-nomor renang:

Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m
Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m
Gaya bebas estafet: 4×100 m, 4×200 m
Gaya ganti estafet: 4×100 m.

Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang memakai keempat gaya secara bergantian untuk satu putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, perlombaan diadakan di kolam renang lintasan pendek 25 m.Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang perenang yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri oleh perenang gaya bebas.

E.  Pakaian

Federasi Renang Internasional memiliki daftar merek dan tipe pakaian renang yang disetujui dalam perlombaan renang.[10] Perenang dibolehkan memakai topi renang dan kacamata renang. Perenang berkacamata dapat memilih untuk mengenakan kacamata renang minus, atau mengenakan lensa kontak bersama kacamata renang normal.Perenang tidak dibolehkan memakai alat atau pakaian renang yang dapat memengaruhi kecepatan, daya apung, atau ketahanan selama berlomba, misalnya sarung tangan berselaput, kaki katak, sirip, dan sebagainya.





BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Bahwa olahraga air ternyata bukan hanya renang saja tetapi masih banyak lagi cabang – cabang yang lainnya yang juga diperlombakan dan pada perlombaan berenang pertama dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar perenang berenang dengan memakai gaya dada dan selanjutnya banyak temuan-temuan jenis gaya yang lain dalam olah raga ini.




DAFTAR PUSTAKA


1. "Sejarah". Persatuan Renang Seluruh Indonesia. Diakses pada 14 November 2009.
2. "FINA Facilities Rules 2009-2013". Diakses pada 14 November 2009.
3. "Swimming Rules". FINA.org. Diakses pada 14 November 2009.
4. "Timing Systems: Swimming System". Seiko. Diakses pada 14 November 2009.
5. "OMEGA and swimming – a natural partnership". Diakses pada 14 November 2009.
6. "FINA Swimming Rules 2009-2013". Diakses pada 14 November 2009.
7. "FINA Swimming Rules 2009-2013". FINA.org. Diakses pada 14 November 2009.
8. "Swimming All Events". Olympic.org. Diakses pada 14 November 2009.
9. "FINA Technical Rule SW12.1 dan 12.2". Diakses pada 14 November 2009.
10. "FINA 2009 List of Approved Swimsuits". Fina.org. Diakses pada 14 November 2009.

Demikian tentang makalah sejarag renang semoga bermanfaat


Contoh makalah
makalah tentang
makalah pendidikan
Bahan makalah mahasiswa





No comments:

Post a Comment